“The winner doesn’t take it all”
Seperti kanak-kanak
Yang berebut keping uang,
Tak perlu mengambil semua
Untuk menjadi pemenang
Untuk menjadi pemenang dalam hidup ini seperti Stephen Covey katakan pemenang yang bagaimana? Pemenang semua peran sebagai manusia? Atau pemenang menambah koleksi surat-surat tanah dan rekening di tabungan? Sewaktu mengikuti seminar Marketing Revolutions Mr. Tung Desem Waringin, pemenang selalu identik dengan orang yang mampu menjual, berapa juta dolar yang bisa dihasilkan. Kerja, raih, tangkap. Libatkan diri anda sepenuhnya dalam melayani konsumen.
Saya bisa lihat ekspresi optimis peserta training membayangkan tak lama lagi dia akan jadi “the winner’ Pemenang.
Impian-impian atau dream yang ada di benak kita, memang bisa memberi energi yang meledak-ledak untuk mewujudkannya. Saya kagum melihat nenek-nenek tertatih-tatih belajar mengartikan kata-kata dalam Al-Qur’an seminggu sekali, melihat Siti Aminah pemilik PT. Tiga Serangkai yang berusia 67 tahun masih mau mengikuti training outbond yang penuh tantangan. Padahal beliau termasuk wanita paling berpengaruh edisi Majalah SWA.
Kenapa mereka begitu semangat, penuh cinta dan impian untuk tetap ‘hidup’, memberi inspirasi terus menerus pada orang-orang sekelilingnya.
Setelah saya perhatikan para pemenang-pemenang itu, kemudian saya lihat lagi calon pemenang yang masih muda tapi punya karya yang juga spektakuler. Ada seorang pemuda Farid “Rantisi”, anggota grup nasyid F-One. Masih belia, modis, keren, dengan suara yang bagus. Tapi ada satu hal yang membuat kejutan lagi, beliau hafal Al-Qur’an.
Nah, sulit itu. Mengkombinasikan Kecerdasan Spiritualnya, tapi tetap dengan tampilan membumi, sehingga banyak remaja yang menjadikannya idola.
David J Schwartz dalam bukunya ‘Berpikir dan Berjiwa Besar’, menulis keberhasilan berarti menang. Keberhasilan berarti kesejahteraan pribadi : rumah yang bagus, liburan, perjalanan, pengalaman baru, jaminan keuangan untuk anak & istri. Keberhasilan berarti memperoleh kehormatan, kepemimpinan, disegani oleh rekan bisnis, dan popular di kalangan teman.
Ntah seperti apa pemenang itu sebenarnya. Pemenang yang punya keseimbangan, cerdas sesuai potensi yang dianugerahkan. Kadang-kadang kita jarang dan mungkin tidak pernah diajarkan belajar menyelam untuk mengenal diri. Anak-anak yang kita lahirkan juga. Sehingga selalu berada di kamar yang salah. Bekerja asal-asalan karena tidak kenal diri dan tujuan tak jelas sehingga energi dari tujuan pun minus atau malah terlalu bersemangat melihat orang sukses disana, kitapun paksa diri untuk ikut tanpa studi kelayakan. Orang jadi anggota dewan kita ikut, orang bisnis ini itu, kita ikut. Berebut bursa pilkada, kita ikut. Harus jadi pemenang, The Winner. Tapi, pantas nggaknya, kompeten nggaknya, tidak perlu! Yang penting menang. Sediakan dana besar-besaran. Kalau kita sayang dengan teman atau pasangan atau keluarga yang ikut bursa pilkada, pada waktu ulang tahun ada baiknya, kita beri hadiah cermin ukuran 3x4m. Tempelkan di dinding kamar, dan tulis di bagian atasnya “Siapakah Saya?”. Wallahu’alam
Selasa, 03 Februari 2009
Wujud Seorang Pemenang
Posted by susi at Selasa, Februari 03, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar