Salah satu murid playgroup kami mengundurkan diri. Padahal belajar baru saja mulai 3minggu. Ada pa ? Saya mencaritahu pada beberapa guru. Setiap perpisahan dengan ibu sewaktu mengantar kan sekolah selalu terjadi banjir Airmata. Tangan-tangan kecil itu memegang erat baju ibu sambil menangis. Sewaktu wawancara ibu tersebut mengatakan bahwa stiap ia ke kamar mandi sekalipun, anaknya menunggu di depan kamar mandi. Balita berusia tiga tahun itu memenag tidak sanggup untuk berpisah dengan mamanya, walau hanya sedetik. Mungkinkah seorang balita mengalami krisis identitas ?
Seorang psikoanalisa, Erik Homburger Erikson mengemukankan, amanusai akan mengalami delapan perkembangan (tahap psikososial) dalam hidupnya. Tiga tahap awal yang dialami anak adalah 1. Infant, 2. Toddler, 3. Early Childhood. Masing-masing tahap perkembangan dicirikan oleh suatu ‘krisis’ psikologis yang berbeda, yang harus diatasi oleh indivvidu sebelum ia bias melangkah ke tahahp berikut.
Dalam buku ‘Being a Mom in America’ yang ditulis Shelley wu, doktor psikologi social, memakaia batasan krisis tahap 2 (Toddler), memakai bbatasan usia 1-2 tahun dan tahap 3 (early childhood) untuk 2-6 tahun. Pada tahap 2 merupakan tahap mandiri versus ragu-ragu. Anak belajar berjalan, bicara, memakai toilet dan emlakukan segala sesuatu sendiri. Kendali diri (self-conmtrol) dan rasa percaya diri (self-confidence) mereka mulai berkembang. Krisis psikologis timbul karena keinginan untuk kemandirian yang mulai tumbuh pada diri anak selalu dilawan oleh keragu-raguan (atau rasa malu). Orangtua diharapkan mendorong anak memakai inisiatifnya dan tenangkan jika ia melakukan kesalahan. Sedangkan pada tahap 3 (early Childhood) terjadi fase inisiatif versus kesalahan. Pada tahap ini, mereka belajar mencapai keseimbangan antara keinginan untuk lebih banyak mendapatkan petualangan dan keinginan lebih bertanggungjawab. Tetapi masih takut melakukan kesalahan. Jika orangtua mendorong penggunaaan inisiatif pada anak, dan menentramkan anak saat membuat kesalahan, anak akan mengembangkan kepercayaan yang diperlukan untuk mengatasi situasi masa depan yang memerlukan pilihan, kendali dan kemandirian. Apabila orangtua kelewat melindungi, mencela atau tidak menyetujui kemandirian anak,a kan mengakibatkan rasa bersalah dan meyakini bahwa menjadi mandiri adalah sesuatu yang salah.
Kemandirian ini semakin bermasalah bila anak termasuk anak ‘sangat berharga’ dalam keluarga. Misalnya setelah dinantikan selama bertahunu-tahun telah menikah, anak satu-satunya dalam jangka waktu lama. Cucu pertama bagi kedua keluarga besar . Orangtua menagalmi kesulitan menerapkan pola pendidikan yang akan mereka terapkan pada anak, Jika masih tinggal dengan orang tua. Belum termasuk anggota keluarga lain yang selalu siap membantu si kecil dan semakin memperlambat kemadiriannya. Jadi jangan heran jika anak usia 5 tahun masih ada yang minum dari botol, mengisap jempol, dan segala tingkah bayi atau fase infant padahal dia telah memasuki fase ‘early childhood’, Wallahu’alam.
Jumat, 06 Februari 2009
TERLAMBAT BERSIKAP MANDIRI
Posted by susi at Jumat, Februari 06, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar