Surat dari Mahmud Samir Al Munir
(Penulis Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah)
Rasulullah saw bersabda :
‘Kalau Allah swt memberi hidayah kepada seseorang melalui kamu, itu lebih baik bagimu daripada harta yang banyak’.
Assalamu’alaikum Saudaraku, Bapak dan Ibu guru sayang......
Apakah anda kenal seseorang yang lebih mulia dari orang yang membangun dan membina jiwa dan akal?
Adakah misi yang lebih mulia dari misi yang bapak dan ibu guru emban?
Bukankah guru adalah orang yang mendapat shalawat dari Allah swt dan malaikatNya?
Bukankah guru orang yang menyebabkan para malaikat merendahkan sayap-sayapnya untuk mengagungkan?
Bukankah guru orang yang menyebabkan ikan-ikan dilautan membacakan istighfar ?
Jika begitu guru adalah orang yang bermahkota tinggi dan terhormat
Pendidikan merupakan lahan yang paling subur untuk dakwah. Karena guru terus menerus berhubungan dengan siswa untuk waktu yang lama, sampai beberapa bulan dan terkadang sampai beberapa tahun. Apabila guru ini adalah orang yang beriman kepada Allah swt, bangga dengan Islamnya, sadar akan kewajibannya untuk berdakwah, dia akan menularkan cahaya iman yang dia bawa kepada siswa-siswanya.
Dalam jangka waktu tersebut dia dapat memberi pengaruh kepada mereka dengan nasihat dan perilaku yang baik sehingga hati mereka terbuka untuk menerima dakwahnya.
Hati mereka akan hidup dengan dakwahnya seperti benih-benih yang berubah menjadi bunga dan buah jika ada orang yang merawatnya.
Allah swt berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu...
(Al Anfal :24)
Pahala yang besar dari Allah swt
Bapak/Ibu guru, saya yakin semangat anda untukberdakwah di tengah-tengah siswa akan bertambah jika Bapak/Ibu guru tahu bahwa satu siswa yang mendapat hidayah dengan izin Allah swt melalui dakwah Bapak/Ibu guru, itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Rasulullah bersabda,
‘Barangsiapa menunjukkan (orang lain) kepada suatu kebaikan, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya.’(HR Muslim)
INTERAKSI GURU TELADAN DENGAN PARA SISWA
1. Ketika masuk kelas, dia menunjukkan wajah yang cerah kepada siswa-siswanya. Rasulullah saw bersabda,
‘Jangan meremehkan sekecil apapun perbuatan baik, meski kebaikan itu berupa kamu berjumpa dengan saudaramu dengan wajah ceria.’(HR muslim dan Ahmad)
Begitu pula jika dia bertemu salah satu siswanya diluar kelas. Hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Disunahkan berjabat tangan.
Rasulullah bersabda:
‘Jika dua orang muslim yang bertemu berjabatan tangan, dosa mereka diampuni sebelum mereka berpisah’(HR> Turmudzi, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Maajah).
2. Dia memulai pembicaraan dengan membaca hamdalah dan shalawat kepada Rasulullah saw. Beliau pernah bersabda
‘Setiap perkara yang bermanfaat, jika tidak dimulai dengan hamdalah, maka perkara itu terputus (berkahnya)’ (HR. Ibnu Maajah dan Abu Dawud)
3. Ibu guru tidak bisa menunggu siswa siswinya menuruti daknya untuk taat kepada Allah swt sementara mereka melihatnya melanggar perintah Allah secara terang-terangan dengan tidak berjilbab. Karena itu, ibu guru harus mulai taat kepada Allah swt dengan mengenakan hijab yang benar dan meninggalkan semua jenis pakaian yang menonjolkan ‘perhiasannya’ atau pakaian yang ketat atau yang transparan. Allah swt berfirman,
‘Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya...(Annuur;31)
4. Jika menjelaskan pelajaran di atas papan tulis, buatlah tulisan basmalah terlebih dahulu agar kalimat itulah yang pertama kali dilihat oleh siswa-siswa. Dengan demikian, mereka tahu bahwa basmalah itu disunnahkan dibaca di awal setiap pekerjaan.’’Setiap pekerjaan yang tidak dimulai denganbasmalah adalah tidak membawa berkah’.
5. Setelah selesai pelajaran dan sebelum berpisah dengan para siswa, guru membana surah al-ashr dan doa kaffaratul majlis,
Subhanaakallahumma wabihamdika asyhaduallahaila anta astaghfiruka wa atubu ilaik (Ya Allah, Maha suci Engkau dan segala puji bagi Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku meminta ampunanMu dan aku bertobat kepada Mu (HR.ad Darimi)
Doa ini menghapus kesalahan-kesalahan yang dilakukan di majelis itu
6. Dia berusaha sebisanya melaksanakan shalat fardhu berjamaah dengan siswa-siswaya di masjid sekolah agar dicontoh oleh mereka dan agar mereka menyadari urgensi shalat tepat waktu. Sangat baik jika diadakan kultum atau dialog keagamaan singkat setelah shalat.
7. Jika seorang guru pria terpakasa mengajar siswa-siswa wanita, dia harus menjaga pandangannya. Itu adalah akhlak Islam. Allah swt berfirman ;
‘Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya...’(An-Nuur : 30)
Ya Allah , mudahkanlah kami menjadi guru yang ikhlas dan ilmu yang berkah. Amin.
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca alkitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir? (Al Baqarah:44)
(Penulis Guru Teladan di Bawah Bimbingan Allah)
Rasulullah saw bersabda :
‘Kalau Allah swt memberi hidayah kepada seseorang melalui kamu, itu lebih baik bagimu daripada harta yang banyak’.
Assalamu’alaikum Saudaraku, Bapak dan Ibu guru sayang......
Apakah anda kenal seseorang yang lebih mulia dari orang yang membangun dan membina jiwa dan akal?
Adakah misi yang lebih mulia dari misi yang bapak dan ibu guru emban?
Bukankah guru adalah orang yang mendapat shalawat dari Allah swt dan malaikatNya?
Bukankah guru orang yang menyebabkan para malaikat merendahkan sayap-sayapnya untuk mengagungkan?
Bukankah guru orang yang menyebabkan ikan-ikan dilautan membacakan istighfar ?
Jika begitu guru adalah orang yang bermahkota tinggi dan terhormat
Pendidikan merupakan lahan yang paling subur untuk dakwah. Karena guru terus menerus berhubungan dengan siswa untuk waktu yang lama, sampai beberapa bulan dan terkadang sampai beberapa tahun. Apabila guru ini adalah orang yang beriman kepada Allah swt, bangga dengan Islamnya, sadar akan kewajibannya untuk berdakwah, dia akan menularkan cahaya iman yang dia bawa kepada siswa-siswanya.
Dalam jangka waktu tersebut dia dapat memberi pengaruh kepada mereka dengan nasihat dan perilaku yang baik sehingga hati mereka terbuka untuk menerima dakwahnya.
Hati mereka akan hidup dengan dakwahnya seperti benih-benih yang berubah menjadi bunga dan buah jika ada orang yang merawatnya.
Allah swt berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu...
(Al Anfal :24)
Pahala yang besar dari Allah swt
Bapak/Ibu guru, saya yakin semangat anda untukberdakwah di tengah-tengah siswa akan bertambah jika Bapak/Ibu guru tahu bahwa satu siswa yang mendapat hidayah dengan izin Allah swt melalui dakwah Bapak/Ibu guru, itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.
Rasulullah bersabda,
‘Barangsiapa menunjukkan (orang lain) kepada suatu kebaikan, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang melakukannya.’(HR Muslim)
INTERAKSI GURU TELADAN DENGAN PARA SISWA
1. Ketika masuk kelas, dia menunjukkan wajah yang cerah kepada siswa-siswanya. Rasulullah saw bersabda,
‘Jangan meremehkan sekecil apapun perbuatan baik, meski kebaikan itu berupa kamu berjumpa dengan saudaramu dengan wajah ceria.’(HR muslim dan Ahmad)
Begitu pula jika dia bertemu salah satu siswanya diluar kelas. Hendaklah mengucapkan salam kepadanya. Disunahkan berjabat tangan.
Rasulullah bersabda:
‘Jika dua orang muslim yang bertemu berjabatan tangan, dosa mereka diampuni sebelum mereka berpisah’(HR> Turmudzi, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Maajah).
2. Dia memulai pembicaraan dengan membaca hamdalah dan shalawat kepada Rasulullah saw. Beliau pernah bersabda
‘Setiap perkara yang bermanfaat, jika tidak dimulai dengan hamdalah, maka perkara itu terputus (berkahnya)’ (HR. Ibnu Maajah dan Abu Dawud)
3. Ibu guru tidak bisa menunggu siswa siswinya menuruti daknya untuk taat kepada Allah swt sementara mereka melihatnya melanggar perintah Allah secara terang-terangan dengan tidak berjilbab. Karena itu, ibu guru harus mulai taat kepada Allah swt dengan mengenakan hijab yang benar dan meninggalkan semua jenis pakaian yang menonjolkan ‘perhiasannya’ atau pakaian yang ketat atau yang transparan. Allah swt berfirman,
‘Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya...(Annuur;31)
4. Jika menjelaskan pelajaran di atas papan tulis, buatlah tulisan basmalah terlebih dahulu agar kalimat itulah yang pertama kali dilihat oleh siswa-siswa. Dengan demikian, mereka tahu bahwa basmalah itu disunnahkan dibaca di awal setiap pekerjaan.’’Setiap pekerjaan yang tidak dimulai denganbasmalah adalah tidak membawa berkah’.
5. Setelah selesai pelajaran dan sebelum berpisah dengan para siswa, guru membana surah al-ashr dan doa kaffaratul majlis,
Subhanaakallahumma wabihamdika asyhaduallahaila anta astaghfiruka wa atubu ilaik (Ya Allah, Maha suci Engkau dan segala puji bagi Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku meminta ampunanMu dan aku bertobat kepada Mu (HR.ad Darimi)
Doa ini menghapus kesalahan-kesalahan yang dilakukan di majelis itu
6. Dia berusaha sebisanya melaksanakan shalat fardhu berjamaah dengan siswa-siswaya di masjid sekolah agar dicontoh oleh mereka dan agar mereka menyadari urgensi shalat tepat waktu. Sangat baik jika diadakan kultum atau dialog keagamaan singkat setelah shalat.
7. Jika seorang guru pria terpakasa mengajar siswa-siswa wanita, dia harus menjaga pandangannya. Itu adalah akhlak Islam. Allah swt berfirman ;
‘Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya...’(An-Nuur : 30)
Ya Allah , mudahkanlah kami menjadi guru yang ikhlas dan ilmu yang berkah. Amin.
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca alkitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir? (Al Baqarah:44)
0 comments:
Posting Komentar