BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 04 Februari 2009

Sebuah Harapan

Seorang ibu hamil mengelus lembut perutnya
Perlahan ia bernyanyi ’ Kasih ibu...kepada beta tak terhingga sepanjang masa.
Hanya memberi, tak harap kembali, bagai sang surya menyinari dunia.’
Kemudian ia tersenyum, sambil meraih sebuah buku cerita bertuliskan huruf-huruf besar.
Dibacakannya kata demi kata dengan jelas dan penuh ekspresi.
Seolah-olah ia dapat menyaksikan tawa janin yang ada dalam rahimnya
Sudah hari ke 100 sejak mengetahui dirinya hamil, ia melakukan hal ini berulang-ulang setiap hari.
Kadang ia bernyanyi, kadang berbicara mengarang cerita,
Kadang ungkapan kasih sayang
Kadang ia mengajak berdoa bersama
Kadang ia berlama-lama membaca Al-Quran,
Mengharapkan gema suara masuk melewati dinding rahimnya
Ia yakin, ada sambungan tali kasih sayang
Tak terlihat oleh mata, tak dapat disentuh oleh tangan,
Hanya dapat dirasakan dengan jiwa

Sewaktu pertama kali melihat anaknya yang telah lahir
Matanya berbinar dan bertutur:
Anakku, sewaktu engkau ada di dalam tubuhku
Cinta telah menyelubungi hati ibu
Sesaat setelah engkau lahir
Cinta ibu demikian menggelora
Ibu yakin Sang Maha Kekasih telah memberi amanah yang terindah
Ibu yakin inilah bentuk cinta ibu pada Sang Maha Kekasih
Bukankah Mencintai apa yang dicintai kekasihnya adalah
puncak cinta seseorang pada kekasihnya.
Kemudian ia menangis haru,
Bibirnya berkata lirih
’Ya Allah, jadikanlah ia jalan hamba menuju surgaMu....’

0 comments: