BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 31 Mei 2010

PROFIL RIF! PLAYGROUP


PROFIL RIF! PLAYGROUP





PROFIL RIF! PLAYGROUP





Selasa, 04 Mei 2010

Peresmian Rumah Sains IQRA ANNISA dan Peluncuran buku ‘ pantaskah aku menjadi ibu’ dan ‘hujan permen’


Pada tanggal hari sabtu tanggal 01 Mei 2010 telah diresmikan "Rumah Sains IQra Annisa" dibawah naungan Yayasan IQra Annisa yang beralamat di Rif! Preschool Jln. Sisingamangaraja No. 73. Acara tersebut diresmikan oleh Septina Primawati, SE MM selaku ketua Forum Paud Provinsi Riau, didampingi Prof.H. Tabrani Rab selaku Rektor Universitas Abdurrab, Ibu Roslaini, selaku ketua BKMT Provinsi Riau.
Rumah Sains IQRA ANNISA merupakan kegiatan sainsa yang mendorong anak berfikir ilmiah dan menemukan jawaban-jawaban dari rasa ingin tahu.
Rumah sains juga memproduksi sains kit yang membantu proses pembelajaran sains menjadi menyenangkan di sekolah. Dengan melakukan eksperimen dan melibatkan siswa dalam kegiatan tersebut.
Selain Peresmian Rumah Sains juga dilakukan Launching buku " Pandaskah aku dipanggi ibu ? karangan dr. Susiana Tabrani, MPdI dan Hujan Permen karya Annisa Muthia Azzahra ditulis pada usia 9 tahun.
Insya allah pada akhir mei akan terbit buku:
1. Pada dirimu, apakah kamu tidak memperhatikan
2. Membentuk karakter anak melalui eksperimen sains
3. Buku kedua Annisa Muthia Azzahra

Bersama ini juga dilakukan kegiatan :
a. Seminar yang berjudul :
1.Amankah makanan anak kita? oleh ketua jurusan D3 analis Farmasi Makanan
2.Deteksi bakat anak melalui kecerdasan majemuk dan gaya belajar
oleh dosen psikologi Univ. Rab Rossi, M. PsiLomba balita sehat :


b. Lomba Balita Sehat, Yang diikuti oleh 25 balita

c. Lomba eksperimen sains dan hafalan do’a untuk balita dan SD
Yang diikuti oleh 15 kelompok yang terdiri atas 3 orang /kelompok, diikuti oleh berbagai SD di Pekanbaru

Panitia Penyelenggara:
Mahasiswa Universitas Abdurrab yang telah dibina kemampuan leadershipnya yang ada dalam wadah Career Development Tabrani Center (CDTC) sebagai event organizer dan pengabdian masyarakat

Rabu, 07 April 2010

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA MENCIPTAKAN APPLIKASI KAMERA SECURITY DETEKSI GERAK

Berangkat dari Moto Fakultas Teknik Informatika "Sebelum membeli!, rancang dulu ", akhir Maret 2010 Team Teknik Informatika Universitas Abdurrab telah berhasil menciptakan Applikasi Kamera Security Deteksi Gerak dipadukan dengan SMS Gate Way.
Cara kerja cukup dengan ketik syntax SMS maka kamera deteksi akan aktif.

Respon Peringatan Deteksi Gerak dalam bentuk:
1. Alarm
2. Sms
3. Telepon
4. Capture Otomatis

Sabtu, 03 April 2010

Kunjungan Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kampar






Kunjungan Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) kampar ke SD Bintang Cendekia Pekanbaru, Sabtu tgl.3 April 2010

Jumat, 02 April 2010

perbedaan kejam dan pemaaf

Ada yang menarik dari komentar salah satu presiden Amerika Roosevelt ; No body can hurt me without my permission'. Hal senada juga dikatakan Mahatma Gandhi. Rasulullah lebih spesifik, kalau hanya Muhammad yang mereka hina, it's fine, tapi kalau agama, din, maka Rasulullah akan terganggu dan ada reaksi. Fenomena ini unik. Roosevelt, dan Mahatma Gandhi menekankan, kita harus proaktif, tidak reaktif.

Bagaimana dengan Rasullah - kalau sekedar kulit, tulang, fisik Muhammad yang disakiti sedemikian rupa, it's not a big deal tentunya. Rasulullah menganggap perbuatan mereka, karena mereka tidak mengerti. Tapi kalau bermain main dengan nilai agung, maka persoalannya akan berbeda. Jelas perbedaannya. Garisnya juga jelas. Tidak setengah setengah. Rasulullah pemaaf, sangat pemaaf, tapi sewaktu ada 3 sahabat yang tidak ikut perang karena tidak serius mau ikut, lalai, sekembalinya perang 3 sahabat tadi tidak diajak berbicara oleh seluruh muslim selama berminggu-minggu, diisolir, akibatnya ketiga sahabat tersebut sangat tersiksa, sampai turun ayat mereka kembali diterima. Jadi hukuman tetap ada.

Menjadi pemimpin, juga begitu. Suatu saat, ada karyawan yang tidak mau mengikuti proses karena tidak serius mau mengikuti, maka kita buka pula pintu maaf yang selebar-lebarnya, sementara proses itu sebagai bekal ilmu untuk menjalankan sebuah amanah besar. Ada karyawan yang sering terlambat, kemudian dimaaafkan juga, padahal sudah akad sejak awal. Apakah ruang maaf memang harus dibuka terus menerus. Kemudian mereka tertawa di belakang karena selalu dimaaafkan kemudian mengatakan 'you see, nothing happen "sambil mentertawakan teman yang disiplin....

Allah maha pemaaf, dalam konteks manusia tentu harus juga memiliki sifat ini, harus.
Apa perbedaan antara kesengajaan perbuatan dengan 'nanti akan dimaafkan, kok'.
Negara juga begitu, banyak para pencuri kejam, sering minta maaf. Di Cina, mencuri lebih US$4.000, maka dihukum pancung langsung tanpa ampun di depan umum. Kejamkah negara ?

Batasan kejam, punishment, pemaaf, adalah hal-hal yang tidak bisa disamar-samarkan. Apa yang menjadi standar, apakah pembenaran atau demi hubungan baik, 'apa kata orang'? Bagaimana dengan ancaman neraka yang ada pada Al Qur'an, apakah berarti Allah kejam? ketidaktegasan akan mengundang petaka, kekejaman juga akan mengundang petaka...sekali lagi kita berstandar pada apa???? hukum pertemanan dan populis dan kepentingankah. Hina di depan makhluk tentu lebih baik daripada hina di depan Allah. Wallahua'lam

Selasa, 23 Maret 2010

tips

Hasil pertemuan hari ini :
1. Biasakan setiap kegiatan mempunyai tujuan yg jelas dan terukur
2. Belajar membuat indikator
3. Biasakan punya tujuan akhir kehidupan, kemudian tarik atau pecahkan setiap tahun, kemudian setiap bulan
4. Siap masuk ke zona tidak nyaman
5. Dalam training buat tujuan acara, pecahkan tujuan tiap sesi
6. Minta feedback dr audiense perseksi
7. Punya rasa humor
8. Setiap mulai acara kondisikan peserta agar bersama kita, beri waktu mengurus kepentingan masing2 agar tdk ada yg keluar masuk selama materi berlangsung
9. Penanggungjawab harian, janagn lupa memperhatikan hal detail ; sound system, lcd, ac, absen, kebersihan ruangan dsb

Jumat, 19 Maret 2010

Magic sains show dan Lab Sains Baru Iqra Annisa




Rabu, 17 Maret 2010

Studi Banding HIMPAUDI Padang Sidempuan ke Rif! Playgroup



Pada hari senin tgl. 15 Maret 2010 Himpunan Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Padang Sidempuan melakukaan kegiatan Studi Banding ke Rif! Playgroup Pekanbaru

LAB SAINS BARU IQRA ANNISA PEKANBARU




Senin, 15 Maret 2010

setiap siang selepas dzuhur di ruangan kantorku

Pekanbaru, Senin 15 Maret 2010

Rabbi...
Tadi aku makan siang lagi dengan ayahku...
di ruanganku yang bersebelahan dengan masjid
penuh kertas berserakan,
papan tulis yang penuh jadwal

Kelihatan dia sudah tua...
Kemarin sore, aku dengar senandung ebit tentang ayah
kalau ayahnya berpeluh karena bekerja di sawah,
ayahku berpeluh karena mendirikan sekolah
walau yang satu petani
yang satu profesor
tapi yang jelas
perasaan ku dan perasaan Ebit sama...
rasa cinta yang melimpah
melihat dia berjalan menuju masjid
melihat dia shalat dzuhur berjamaah di masjid kampus diatas kursi
menemani makan
membahas akreditasi yang terasa makin berat olehku
bercerita pasukan dosen dan staf yang bekerjakeras mengurus segala sesuatu

Rabbi...
aku akan berjanji selalu
tolong izinkan aku dapat menghafalkan al Qur'an itu
perkenankan aku mampu mengingat dengan sungguh-sungguh
izinkan aku mendirikan sekolah sebanyak banyaknya
izinkan aku berjuang dijalanMu
agar aku layak berdoa dihadapanMu
bersimpuh
memohon dengan cinta yang melimpah
agar Kau izinkan ayahku ada dalam kasih sayangMu
cintai dia, ampuni dia ya Allah
sehingga aku tak sia sia menjadi anaknya

Minggu, 14 Maret 2010

berhenti sejenak...apa sebenarnya yang sedang dan telah dilakukan?

Sabtu pagi di Bintang cendekia...
Tanggal 13 maret 2010
Tidak terasa Bintang Cendekia sudah berdiri 8 tahun. Hari ini aku dan syahida mengajak guru untuk berhenti sejenak. Melihat ke belakang, kita sudah ngapain aja sih...
Saat ini ada 60 guru. Kami sepakat untuk meluruskan barisan kembali, menyusun kembali visi, misi, tujuan dan karakter yang akan dikembangkan Bintang Cendekia.

Niat awal, target, apakah sudah tercapai? Wallahua'lam, perlu analisa dan berbesar hati mengkritik diri sendiri.

Kalau ada 60 guru bersama kita, betul-betul bersama, bukan hanya fisik, tetapi juga hati, akal, ruh dan jiwanya, maka ini adalah kekuatan yang dahsyat. kalau setiap hari ada 370 murid yang datang jam 07.00 dan pulang jam 16.00, selama 5 hari setiap minggu...

Aku tidak bisa membayangkan, besarnya warna yang akan kita torehkan pada jiwa-jiwa kecil yang telah diamanahkan orangtuanya. Alhamdulillah, Allah beri kesempatan dan diizinkan untuk ikut membentuk karakter mereka...siapalah kita ini sehingga berhak ikut mengisi jiwa-jiwa itu selama 6 tahun, bahkan ada yang 10 tahun kalau sejak usia 2 tahun sudah di Bintang Cendekia...subhanallah...

pertanyaan yang timbul adalah..apakah saya layak mewarnai jiwa-jiwa mereka? pantaskah, atau pertanyaan kemana mau dibawa? sedang ngapain kita ini bersama mereka, murid-murid yang belia?

saya, sebagai salah satu pendiri dan sekarang juga berperan sebagai manajer pendidikan dan ketua team litbang merasa, saya harus melakukan sesuatu bersama yayasan, guru, team litbang dan beberapa partner temat kami berkonsultasi.

Awalnya, kami luruskan lagi visi, misi dan tujuan
Kedua, sosialisasi visi, misi, tujuan yang sudah direvisi
Ketiga, membuat standard guru Bintang Cendekia
Ke empat, meninjau kegiatan pembelajaran yang sudah berjalan dengan visi, misi, tujuan berkaitan kah?
Ke lima, membuat indikator pencapaian ke dalam setiap term dan setiap level
Ke enam, membuat assesment seluruh kegiatan secara periodik, agar terukur dan terus ditingkatkan.
Ke tujuh, terus melakukan evaluasi seluruh langkah dan pencapaian bersama partner selama ini...

begitulah...

60 tentara Allah yang yang ada bersama kami saat ini...adalah guru-guru yang selalu bersungguh-sungguh bekerja keras...walau tingkat kompetensi dan pemahaman keislaman berbeda satu dengan yang lain, tetapi, bersama mereka perjuangan mendidik di Bintang Cendekia menjadi sebuah karya besar bagi 370 murid yang saat ini sedang diukir jiwanya, dipahat akalnya, di tumbuhkan potensinya, kalau benar pemahaman guru , maka betulkah karya yang dihasilkan...
Kalau guru tak mampu, maka buruklah hasil karya tersebut...dan apa yang dihisab dari kami yang dengan izin Allah memimpin 60 tentara tadi...

sesuaikah maksud Allah dengan apa yang sedang diajarkan guru di Bintang Cendekia pada 370 muridnya?...

Rabu, 24 Februari 2010

Landasan Sebuah Pemikiran

Perjalanan seorang muslim dimulai dengan persaksian Laa Ilaaha Illallah dan Muhammaddurrasulullah, yang disertai keikhlasan, kepahaman akan maknanya, dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Dua persaksian (syahadatain) ini adalah pintu gerbang ke-muslim-an seseorang secara de jure. Tetapi , iman bukanlah masalah formalitas, lebih dari itu keimanan harus terbukti lewat prilaku keseharian. Allah Azza Wa Jalla menggambarkan tentang keimanan yang benar sebagai berikut :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. Al Hujarat [49]:15)

Tentang masalah ini, Hasan Al BAshri pernah berkata :
Bukanlah keimanan itu angan-angan dan bukan pula perhiasan. Akan tetapi keimanan adalah sesuatu yang tertanam di hati, diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

Islam adalah Dien yang syamil (menyeluruh), yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Oleh karenanya, perjalanan seseorang dalam Islam, tidak hanya berhenti dengan ikrar syahadatain saja. Bahkan tidak cukup hanya dengan melakukan shalat, shaum, zakat dan haji, karena itu semua baru pondasinya. Ada bangunan sitematik yang mesti dtegakkan pula, serta ada bagain penguat (al mu’ayyadah) yang tidak bisa ditinggalkan.

Demikian Islam mengatur kehidupan ini, dari masalah ibadah khusus maupun ibadah dalam pengertian umum. Diantara ibadah mah-dhah shalat merupakan tiang Dien (imadudin), dan merupakan ibadah pertama yang dipertanyakan Allah di yamul hisab nanti, Perilaku muslim juga mendapatkan porsi perhatian yang cukup besar dalam ajaran Islam, dalam bentuk akhlaq al karimah.

Perjalanan seorang muslim dimulai dengan persaksian Laa Ilaaha Illallah dan Muhammaddurrasulullah, yang disertai keikhlasan, kepahaman akan maknanya, dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Dua persaksian (syahadatain) ini adalah pintu gerbang ke-muslim-an seseorang secara de jure. Tetapi , iman bukanlah masalah formalitas, lebih dari itu keimanan harus terbukti lewat prilaku keseharian. Allah Azza Wa Jalla menggambarkan tentang keimanan yang benar sebagai berikut :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (QS. Al Hujarat [49]:15)

Tentang masalah ini, Hasan Al BAshri pernah berkata :
Bukanlah keimanan itu angan-angan dan bukan pula perhiasan. Akan tetapi keimanan adalah sesuatu yang tertanam di hati, diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

Islam adalah Dien yang syamil (menyeluruh), yang mengatur segala aspek kehidupan manusia. Oleh karenanya, perjalanan seseorang dalam Islam, tidak hanya berhenti dengan ikrar syahadatain saja. Bahkan tidak cukup hanya dengan melakukan shalat, shaum, zakat dan haji, karena itu semua baru pondasinya. Ada bangunan sitematik yang mesti dtegakkan pula, serta ada bagain penguat (al mu’ayyadah) yang tidak bisa ditinggalkan.

Demikian Islam mengatur kehidupan ini, dari masalah ibadah khusus maupun ibadah dalam pengertian umum. Diantara ibadah mah-dhah shalat merupakan tiang Dien (imadudin), dan merupakan ibadah pertama yang dipertanyakan Allah di yamul hisab nanti, Perilaku muslim juga mendapatkan porsi perhatian yang cukup besar dalam ajaran Islam, dalam bentuk akhlaq al karimah.

Senin, 15 Februari 2010

sulitnya mau konsekwen ya

Tahun 2010 ini, aku dan teman-teman kerja buat program unik. Bagaimana mau janji-janji di awal tahun agar konsekwen. Berat memang. Tapi dicoba saja. Pertama, kita buat program Desember nanti apa saja yang mau dicapai. Kita bagi 4 ; Kerjaan kantor, kerjaan di luar kantor (kalau ada), Keluarga, Pribadi. Seperti biasa, kebiasaan analisa SWOT dicoba saja. Pencapaian yg realistis. pertama, kita sepakat aja dulu tujuan kita sama apa nggak, supaya tidak banyak muluk-muluk, kita ambil saja tujuan yg sdh dibuat salah satu tokoh yg kebetulan kita sama-sama respect dan setuju dengan pemikirannya.Supaya teratur kita buat ke dalam satu clear holder begini:
1. Lembar pertama ;Visi,Tujuan, Motto
2. lembar ke dua ; Yang mau dicapai desember 2010; kerjaan kantor, kerjaan di luar kantor, keluarga, pribadi berikut langkah-langkah realistis pencapaiannya
3. lanjut ;Uraian tugas semua 4 tanggungjawab di atas
4. Halaman selanjutnya ; Terus di breakdown, bulan demi bulan kemudian minggu demi minggu
5. Kalau sudah mencapai kita rayakan , misalnya traktir teman-teman makan mpekmpek atau sedekah ke anak yatim apalah gitu yang bikin dia dan kita senang :)
6. Evaluasi bulanan, kenapa sampai belum tercapai kalau tenggatwaktu sdh lewat...karena malas atau faktor lain di luar kemampuan
7. Saya tidak tau ini efektif atau tidak, tapi kita mau coba saja....yg terbaik
8.Tulisan di clear holder dibuat selucu mungkin, warna warni agar bersemangat...
9. Nah, karena masih proses, saya juga tidak tau efektif tidaknya' yg jelas tahun2 kemaren kita tidak bareng mau mencapai sesuatu, jadi tekad kurang kuat, sekarang karena ada 15 orang, kita coba aja, why not?
10. Tahun lalu kita sdh coba hafalkan surat Al Mulk misalnya , lamaaa sekali baru hafal (setahun lebih), setelah kita tulis tulis begini, alhamdulullah sebulan lebih dikit bisa hafal
11.Juga target buat buku, lama-lama di Bab 1 dan 2, nggak maju-maju, alasannya macam-macam, tapi lama-lama diperketat deadline, akhirnya selesai juga
12. Juga waktu buat produk baru di lembaga preschool, ternyata juga begitu, ada progress, juga membuat cabang salah satu kantor...harus disiplin dan sabar gaul sama tukang dan bahan bangunan, nikmati saja...
13. Intinya, tulis yg dikerjakan, kerjakan yg ditulis, dan kalau bareng, jauuuh lebih efisien dan semangatnya lebih terpelihara
14. yang penting mau berbagi dgn teman kalau ketemu masalah, juga kalau ada ide bagus dikasi, kita ketemuannya seminggu sekali rutin setelah pengajian bareng 1,5 jam
15.Kita bertekad untuk hari ini lebih baik dan dicoba terus untuk SABAR mencapai target2 yg sdh kita buat sendiri.
16. Berdo'a yg penting
14. Semoga bermanfaat ya!!!!

Assalamualaykum Ayah Ibu yang dirakhmati Allah 
Alhamdulillah …………. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad s.a.w
Kita, adalah orang-orang yang Allah telah pilih menjadi ‘si pembentuk kebiasaan dan si pengembang potensi manusia lainnya’, manusia disini bermaksud …… tentu saja buah hati, darah daging ayah dan ibu.

Kesempatan emas dari waktu yang dilalui bersama kecil adalah butiran- butiran waktu yang sangat indah, namun tak akan kembali lagi, sampai kapanpun. Kita bagaikan memahat sebuah jiwa, ruh, hati dan akal dengan bantuan ILAHI.

Hasil pahatan, monumen karya, masterpiece itu akan dipersembahkan pada Sang Maha Kekasih sebagai karya tak ternilai di Padang Mahsyar kelak………

Tips meningkatkan keterampilan berfikir anak :
1. AJUKAN BERTANYAAN BERYJUNG KETIKA MEMBACAKAN CERITA KEPADA ANAK (DIMULAI DENGAN APA, KENAPA, BAGAIMANA)
2. BANTU ANAK UNTUK MENEMUKAN POIN PALING PENTING DALAM APA YANG MEREKA BACA, LIHAT ATAU DENGAR
3. MINTA ANAK UNTUK MEMBANDINGKAN INFORMASI BARU DNEGAN YANG TELAH MEREKA KETAHUI. (Mengidentifikasikan keumuman dan perbedaan dapat membantu anak mengorganisir informasi yang membantu mereka berfikir dan mengingat)
4. Dorong anak untuk menulis. Menuangkan pikiran ke dalam kertas untuk mengorganisir pemikiran mereka
5. Ketika menulis puisi atau menggambar, dorong anak untuk menghasilkan versi pertama dan kemudian haluskan atau revisi. (Marzanon dan Hutchin 1987: Maxwel 1987)

Semoga Allah memeberi kemudahan ……… tak bosan mengingatkan anak-anak shalat di awal hidup ……. SELAMAT BERKARYA AYAH DAN IBU 

SMARt Parents, Smart Child ……… Salam hangat .. – Susiana Tabrani

Rabu, 03 Februari 2010

cinta ilmu, cinta sains…cinta AIIAH

Ibu dan Ayah siswa/i Taman Kanak-Kanak dan SD Pekanbaru yang dirakhmati Allah SWT,
Bismillahirrahmaanirrahiim…………….. 
Sains adalah kehidupan. Kehidupan adalah sains. Anak-anak balita yang bagai spons. Anak usia Sekolah Dasar yang suka eksplorasi. Kecintaan pada ilmu adalah sesuatu yang dibangun bukan ‘dijadikan’. Sains menjadi salah satu kegiatan asyik yang membantu orang tua membangun karakter ‘ingin tahu mengapa dan bagaimana’. Menjelajah ilmu dengan analisa yang baik. Ini bekal mereka menjalani kehidupan sebagai pemimpin, khalifah fil ardh kelak.
‘Kenapa mandi pakai sabun, sayang?’ Tanya ibu pada Nia yang berusia 5 tahun sambil menyisirkan rambut si kecil. “Mmmm, supaya wangi dan bersih?” Jawab Nia ragu.
“Pinter…” kata Ibu, kemudian mengajak Nia makan goreng pisang yang masih hangat yang ada di meja. Tak lama setelah itu mereka mencuci tangan tanpa sabun. “Gimana sayang, bisa hilang nggak minyaknya?..” Tanya ibu. “Masih ada Bu” kata Nia sambil melihat tangannnya. “Sekarang pakai sabun yuk…” kata ibu sambil menuangkan sabun cuci tangan ke tangan Nia. “Asyik.. udah nggak berminyak lagi “mata Nia berbinar. “Jadi kalau tangan berminyak, bisa hilang pakai sabun… “kata Nia sambil main-main dengan sabun dan air di westafel. Ibu tersenyum karena Nia menyimpulkan sendiri. “Nah… Nia udah tau sekarang kan? Makanya kita mandi dua kali sehari karena kulit kita menghasilkan minyak bercampur debu di udara “ibu menjelaskan. “Kalau Nia mandi pakai apa sayang?... Tanya ibu. “Sabun…” jawab Nia. Karena sabun…” ibu sengaja tak menyelesaikan kalimatnya. “Bisa menghilangkan minyak…” sambung Nia dengan suara keras. Ibu tersenyum senang dan memeluk Nia dengan gemas. “Bu, bikinkan air sabun ya, Nia mau main gelembung sabun…”. “Oke dech, yuk main gelembung sabun”, kata ibu.
Simpelkan sains? Bermain, bercanda, tapi pembicaraan sabun dapat menghilangkan minyak akan menjadi pengalaman luar biasa bagi Nia. Begitulah seterusnya. Ibu & Ayah dengan sederhana bisa menjelaskan kenapa telepon bisa berbicara jarak jauh, kenapa vacum cleaner bisa menghisap debu karpet, kenapa minyak dijadikan untuk menggoreng makanan, kenapa air kalau mendidih ada gelembung. Bahkan, di dapur sekalipun, ketika masak bersama, banyak sekali yang bisa dijadikan pengalaman seru sains. Ibu & Ayah hanya membaca satu dua halaman dari buku sains anak, dan menjelaskan secara sederhana pula sesuai usia anak. Tanpa menekankan pada belajar, tapi menekankan pada bermain. Sesuai fitrah mereka namun tetap menumbuhkan kemampuan analisa si kecil.
Yuk tumbuh bersama si kecil….cinta ilmu, cinta sains…cinta AIIAH
Salam hangat  ‘Smart Parents, Smart Child’ (Susiana Tabrani - Ketua Yayasan Bintang Cendekia)

Senin, 04 Januari 2010

Forum Kajian Ilmiah Mahasiswa/i