BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 09 Desember 2009

Mengubah Sahara Menjadi Padang Tanaman

Kau menciptakan malam dan aku yang membuat pelita
Kau menciptakan tanah dan aku yang membuat piala
Aku menciptakan sahara, gunung-gunung, dan belantara
Aku juga membuat kebun anggur, taman-taman, dan padang tanaman
Akulah yang telah mengubah batu menjadi cermin
Akulah yang telah mengubah racun menjadi obat (Iqbal)

Episode hidup tak pernah mampu bisa diduga. Kejadian hari ini bagai mimpi pada 20 tahun yang lalu. Ada episode yang menggembirakan. Ada yang menyedihkan. Baru beberapa bulan yang lalu menikmati indahnya pantai Padang dan pemandangan pegunungan di sepanjang perjalanan. Tak sampai 5 menit, kota telah luluh lantak oleh kejadian gempa. Tiga tahun lalu, teman seangkatan kuliah dikedokteran, pergi berlibur ke Batam bersama suami beberapa hari. Tiba-tiba suami nya yang juga seorang dokter, mendapat serangan jantung dan meninggal dunia. Pada acara Kick Andy minggu lalu, seorang ilmuwan di bidang kedokteran, mengatakan dirinya tak pernah menyangka akan berada di prestasi saat ini. Menjadi penemu yang disegani, yang bahkan penelitiannya di biayai pemerintah Amerika Serikat, tak kurang dari 5 juta dolar. Bagaimana mungkin seorang anak janda yang hanya berpendidikan sekolah dasar kelas dua yang tinggal di daerah kecil di Indonesia, menjadi peneliti kelas dunia.
Apa yang dapat dilakukan seorang manusia yang dikaruniai akal, fikiran dan jiwa untuk mengalihkan hal tak terduga. Musibah menjadi karunia. Dan karunia tak menyombongkan dirinya. Kreatifitas yang dianugerahkan sang Maha Kreatif akan selalu memaksa antibody untuk bekerja, merubah batu menjadi cermin dan mengubah racun menjadi obat.
Apa yang dapat kita lakukan agar hal tak terduga, sudah sejak awal memang kita duga, walau hanya 20 % kemungkina terjadi. Misalnya, mau naik pesawat atau bepergian ada kemungkinan jatuh, kecelakaan. Mau memulai usaha ada kemungkinan tidak berhasil. Atau sebaliknya, pada saat kita pesimis suami atau istri sulit berubah perangai buruknya, tapi yakin bahwa suatu hari akibat doa dan lingkar pengaruh yang baik terus menerus. Insya Allah dia akan berubah. Selalu bermain antara harapan, optimis, dengan kejadian yang tak diinginkan. Selalu terjadi keseimbangan jiwa, akal, ruh dan logika. Bagaimana pun maksimalnya telah dipersiapkan. Masih ingat kejadian kapal Titanic? Semacam itulah episodenya, kadang berakhir buruk, kadang berakhir baik sekuat apapun kita berusaha. Yang jelas Sang maha Pencipta sedang menyaksikan kemampuan kita bertahan, menciptakan pelita di tengahnya malam. Menciptakan taman-taman ditengah gurun sahara.

0 comments: